Sampai akhir tahun ini kami memperkirakan dari data yang ada bisa tembus 12 juta penumpang dan optimistis, sementara di 2021 tutup buku 3,7 juta....

Denpasar (ANTARA) - General Manager Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Handy Heryudhitiawan optimistis dapat menutup 2022 dengan total 12 juta penumpang jika berkaca dari data pelaku perjalanan hingga menjelang Natal dan tahun baru.

"Sampai akhir tahun ini kami memperkirakan dari data yang ada bisa tembus 12 juta penumpang dan optimistis, sementara di 2021 tutup buku 3,7 juta. Kami terus melihat dan bisa jadi terus naik," kata dia di Denpasar, Minggu.

Saat dijumpai di kediaman Gubernur Bali, di Jayasabha, Handy menyebut bahwa pada November 2022 penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai mencapai 10,8 juta dengan 44 ribu-45 ribu penumpang per hari, dan memasuki Desember, kedatangannya dapat mencapai 49 ribu-50 ribu penumpang per hari.

"Tapi yang perlu diantisipasi adalah ini masih di bawah 2019. Tahun 2019 masa puncaknya di Denpasar sampai 24 juta penumpang, per hari 65-70 ribu, saat ini 49 ribu-50 ribu, masih di bawah," ujarnya.


Baca juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai layani 24 rute penerbangan internasional

Meskipun diterpa isu miring soal KUHP, Handy mengaku optimistis target 12 juta penumpang dapat tercapai jika dilihat dari angka domestik dan internasional yang didominasi Australia, India, dan Britania Raya yang terus naik.

Untuk antisipasi lonjakan penumpang saat Natal dan tahun baru, Handy menyampaikan bahwa pihaknya akan menyiagakan Posko Natal dan Tahun Baru, yang diprediksi dibangun pada 18 Desember 2022-4 Januari 2023 menunggu arahan Kementerian Perhubungan.

"Natal dan tahun baru kami seperti biasa menyiapkan posko dan kamii harus memastikan kesiapan dari bandara untuk melayani, jadi dari data yang ada memang ada pertumbuhan saat ini. Ini menjadi tanda untuk Bali khususnya, bahwa semakin baik dari sisi kedatangan tamu juga semakin tinggi," kata dia.

Posko Natal dan Tahun Baru, kata dia, akan digunakan untuk operasional, keamanan, pelayanan, dan tempat berkumpulnya berbagai institusi untuk berkoordinasi lebih cepat ketika terjadi peningkatan pengguna jasa angkutan udara tersebut.

"Jadi karena memang banyak tamu yang datang harus segera ditindaklanjuti, ini terkait dengan lebih terkoordinir dalam satu tempat. Kami akan menyiapkan satu tempat ya di bandara," ujar GM Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali itu.

Baca juga: AP II proyeksi Bandara Soekarno-Hatta layani 80 juta penumpang di 2030

Jika dibandingkan dengan kondisi akhir tahun 2021 lalu, Handy melihat tahun ini Posko Natal dan Tahun Baru yang akan dibangun di terminal domestik akan lebih erat koordinasinya, lantaran pergerakannya akan berbeda dibanding 2021 yang ketat karena COVID-19.

Terkait pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya usai, ia menyampaikan bahwa Bandara I Gusti Ngurah Rai terus berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk memastikan aturan yang harus diterapkan.

Dari catatannya, Handy juga melihat belum ada upaya penerbangan ekstra mengingat masih terdapat beberapa slot kosong dari total 32 take off dan landing Notice of Airport Capacity (NAC) Bandara I Gusti Ngurah Rai.


Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022